Dilihat dari jenisnya, E-Commerce kerap
dibagi menjadi dua kategori, yaitu B-to-B dan B-to-C. Prinsip pembagian ini
dilandasi pada jenis institusi atau komunitas yang melakukan interaksi
perdagangan dua arah. Jika dilihat dari perspektif lain, yaitu berdasarkan
jenis aplikasi yang dipergunakan, E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) tipe: I-Market, Customer Care, Vendors Management, dan Extended Supply Chain
(Fingar, 2000).
I-Market
Internet Market (I-Market) didefinisikan
sebagai suatu tempat atau arena di dunia maya dimana calon pembeli dan penjual
saling bertemu untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium
internet. Dari definisi tersebut terlihat bahwa tipe bisnis yang terjadi adalah
B-to-C karena sebagai penjual produk atau jasa, perusahaan berusaha menghubungkan
dirinya dengan I-Market yang notabene merupakan komunitas para pengguna
internet yang ada di seluruh dunia. Prinsip yang dipegang dalam tipe ini adalah
perusahaan menyediakan berbagai informasi lengkap mengenai seluruh produk atau
jasa yang ditawarkan melalui internet, dengan harapan bahwa ada calon pelanggan
yang pada akhirnya melakukan pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa
tersebut (order).
Customer Care
Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu
usaha dari perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau
konsumen yang telah dimilikinya. Jika pada waktu terdahulu perusahaan biasanya
menyediakan nomor telepon bebas pulsa (toll free) sebagai sarana yang dapat
dipergunakan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan keluhan
sehubungan dengan produk atau jasa yang telah atau akan dibelinya. Nomor
telepon ini pada dasarnya dihubungkan dengan pusat informasi perusahaan atau
call center. Dengan berkembangnya internet, maka dengan mudah konsumen dapat
berhubungan dengan customer service perusahaan selama 24 jam melalui situs
terkait. Tengoklah beberapa pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs seperti:
FAQ (Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, dan
lain sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan oleh perusahaan dengan mengimplementasikan
E-Commerce jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan (supports and services)
yang prima sehingga mempertinggi atau meningkatkan loyalitas konsumen. Seperti
halnya dengan I-Market, sebagian besar aplikasi yang dipergunakan bersifat
B-to-C.
Vendors Management
Hakekat dari sebuah bisnis adalah melakukan
transformasi “bahan mentah” menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan
kepada konsumen. Dengan kata lain, mayoritas perusahaan pastilah memiliki
pemasok (supplier) “bahan mentah” tersebut. Disamping itu, berbagai aktivitas
penunjang seperti proses administrasi, pengelolaan SDM, dan lain sebagainya
kerap membutuhkan beragam barang yang harus dibeli dari perusahaan lain. Proses
pembelian yang berlangsung secara kontinyu dan berulang secara periodik tersebut
pada dasarnya memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pengeluaran total perusahaan
(cost center). Penerapan aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan
dengan para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis sehari-hari dapat menekan
biaya total yang dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang.
Dengan dimanfaatkannya aplikasi E-Commerce
jenis ini, perusahaan dapat melakukan eliminasi berbagai proses yang tidak
perlu, mengintegrasi beberapa proses yang dapat sekaligus dilakukan,
menyederhanakan proses yang berbelit-belit, dan mengotomatisasikan
proses-proses manual yang memakan waktu dan biaya. Sehingga prinsip yang
dijalankan dalam implementasi aplikasi E-Commerce ini adalah perusahaan melakukan
proses pemesanan, pengadaan, dan pembeliaan bahan-bahan yang dibutuhkan dari
berbagai pemasok dan vendor melalui internet, dan para rekanan ini akan mengirimkannya
kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Tipe B-to-B merupakan platform
transaksi yang diterapkan dalam tipe E-Commerce ini.
Extended Supply Chain
Supply Chain adalah urutan proses atau
aktivitas yang dijalankan perusahaan mulai dari “bahan mentah” (raw materials)
dibeli sampai dengan produk jadi ditawarkan kepada calon konsumen. Proses
generik yang biasa dilakukan dalam supply chain adalah: pengadaan bahan mentah,
penyimpanan bahan mentah, produksi atau operasi bahan mentah menjadi bahan
baku/jadi, penyimpanan bahan baku/jadi, distribusi, pemasaran dan penjualan,
serta pelayanan purna jual. Tidak seperti pada perusahaan konvensional dimana
proses dari hulu ke hilir ini dilakukan secara penuh dan menyeluruh oleh perusahaan,
untuk dapat berkompetisi di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan harus menjalin
kerja sama dengan rekanan bisnis yang lain (collaboration to compete). Kunci dari
kerja sama ini adalah untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang lebih
murah, lebih baik, dan lebih cepat dari yang ditawarkan para kompetitor. Tentu
saja untuk dapat menciptakan produk atau jasa yang demikian, proses penciptaan
produk atau jasa di internal perusahaan harus dilakukan pula secara murah,
baik, dan cepat. Di sinilah prinsip penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu
untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara menjalin
hubungan dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung
dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis
semacam internet. Jelas terlihat bahwa
seperti halnya tipe E-Commerce Vendor Management, prinsip B-to-B merupakan
platform yang diterapkan dalam pengembangan E-Commerce terkait.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong Berikan Komentar Anda Tentang Postingan Maupun Blog Ini
Peraturan Blog:
1. Sara dan pornografi
2. Spam Content (Konten Sampah)
3. Penghinaan dan Pelecehan