Ekonomi digital didefinisikan oleh Amir
Hartman sebagai “the virtual arena in which business actually is conducted,
value is created and exchanged, transactions occur, and one-to-one relationship
mature by using any internet initiative as medium of exchange” (Hartman, 2000).
Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi
perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi,
dan kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu. Tengoklah bagaimana
maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis
elektronik e-business dan e-commerce.
Untuk dapat bertahan dan memenangkan
persaingan dalam ekonomi digital, para pemain perlu memahami karakteristik dari
konsep yang menjadi landasan karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang
selama ini dikenal. Tidak jarang bahwa perusahaan harus melakukan transformasi
bisnis agar dapat secara optimal bermain di dalam arena ekonomi digital. Hal
ini disebabkan karena untuk mengimplementasikannya, diperlukan model bisnis
yang sama sekali baru. Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke
bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama
berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama yang ingin memanfaatkan
keberadaan ekonomi digital harus mengadakan perubahan mendasar pada proses
bisnisnya secara radikal (business process reengineering).
Don Tapscott menemukan dua belas
karakteristik penting dari ekonomi digital yang harus diketahui dan dipahami
oleh para praktisi manajamen, yaitu: Knowledge, Digitazion, Virtualization,
Molecularization, Internetworking, Disintermediation, Convergence, Innoavation,
Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance. Berikut adalah
penjelasan singkat dari masing-masing aspek terkait (Tapscott, 1996).
1. Knowledge
Jika di dalam ekonomi klasik tanah, gedung,
buruh, dan uang merupakan faktor-faktor produksi penting, maka di dalam ekonomi
digital, knowledge atau pengetahuan merupakan jenis sumber daya terpenting yang
harus dimiliki organisasi. Mengingat bahwa pengetahuan melekat pada otak
manusia, maka faktor intelegensia dari sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan merupakan penentu sukses tidaknya organisasi tersebut dalam mencapai
obyektifnya. Pengetahuan kolektif inilah yang merupakan value dari perusahaan
dalam proses penciptaan produk dan jasa. Di samping itu, kemjuan teknologi telah mampu menciptakan berbagai
produk kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang pada dasrnya mampu
membantu manajemen dan staf perusahaan untuk meningkatkan kemampuan intelegensianya
(knowledge leveraging). Contoh produk perangkat lunak dan perangkat keras yang
dapat menjadi sistem penunjang pengambilan keputusan adalah decision support
system dan expert system. Konsep knowledge management akan menjadi kunci
keberhasilan sebuah perusahaan di era ini.
2. Digitization
Digitazion merupakan suatu proses
transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit “0” dan “1”
(bilangan berbasis dua). Walaupun konsep tersebut sekilas nampak sederhana,
namun keberadaannya telah menghasilkan suatu terobosan dan perubahan besar di
dalam dunia transaksi bisnis. Lihatlah bagaimana bentuk gambar dua dimensi
seperti lukisan dan foto telah dapat direpresentasikan ke dalam format kumpulan
bit sehingga dapat dengan mudah disimpan dan dipertukarkan melalui media
elektronik. Hal ini tentu saja telah dapat meningkatkan efisiensi perusahaan
karena mengurangi biaya-biaya terkait dengan proses pembuatan, penyimpanan, dan
pertukaran media tersebut. Bahkan teknologi terakhir telah dapat melakukan konversi
format analog video dan audio ke dalam format digital. Kemajuan teknologi
telekomunikasi yang memungkinkan manusia untuk saling bertukar informasi secara
cepat melalui email ke seluruh penjuru dunia semakin memudahkan proses
pengiriman dan pertukaran seluruh jenis informasi yang dapat di-digitasi.
Dengan kata lain, jika produk dan jasa yang ditawarkan dapat direpresentasikan
dalam bentuk digital, maka perusahaan dapat dengan mudah dan murah menawarkan
produk dan jasanya ke seluruh dunia. Electronicpublishing, virtual book store,
internet banking, dan telemedicine merupakan contoh
berbagai produk dan jasa yang dapat
ditawarkan di internet.
3. Virtualization
Berbeda dengan menjalankan bisnis di dunia
nyata dimana membutuhkan aset-aset fisik semacam gedung dan alat-alat produksi,
di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang memungkinkan seseorang untuk
memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon
pelanggan di dunia. Di dalam dunia maya, seorang pelanggan hanya berhadapan
dengan sebuah situs internet sebagai sebuah perusahaan (business to consumer),
demikian pula relasi antara berbagai perusahaan yang ingin saling bekerja sama
(business to business). Dalam menjalin hubungan ini, proses yang terjadi lebih
pada transaksi adalah pertukaran data dan informasi secara virtual, tanpa kehadiran
fisik antara pihak-pihak atau individu yang melakukan transaksi. Dengan kata lain,
bisnis dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam per-hari dan 7 hari
seminggu secara on-line dan real time.
4. Molecularization
Organisasi yang akan bertahan dalam era
ekonomi digital adalah yang berhasil menerapkan bentuk molekul. Bentuk molekul
merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan
setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan. Seperti
diketahui, pada masa ini mayoritas organisasi dikelola dengan menggunakan
konsep struktur hirarkis atau yang lebih maju lagi struktur matriks. Kedua
konsep ini sangat rentan terhadap perubahan sehingga akan memperlambat gerak
perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar. Satu hal yang
harus diingat adalah bahwa terjun ke dunia maya berarti berhadapan headto- head
dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Perilaku mereka setiap hari akan
sangat mempengaruhi struktur pasar dan industri terkait yang seringkali akan
merubah berbagai kondisi. Hal ini tentu saja merupakan manifestasi dari
persaingan bebas dan ketat yang terjadi disamping merupakan strategi untuk
memenangkan rivalitas. Dengan kata lain, perubahan merupakan proses wajar yang
harus dilakukan oleh perusahaan. Charles Darwin mengatakan bahwa bangsa yang
akan bertahan bukanlah yang paling besar atau paling kuat, melainkan yang
paling mampu beradaptasi dengan perubahan.
5. Internetworking
Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja
sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, demikian salah satu
prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Berdasarkan model bisnis yang
dipilih, perusahaan terkait harus menentukan aktivitas inti-nya (core activity)
dan menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk membantu melaksanakan
proses-proses penunjang (supporting activities). Contoh dari pihak-pihak yang
umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners, merchants,
pemasok (supplier), dan lain sebagainya. Konsep bisnis yang ingin menguasai sumber
daya sendiri dari hulu ke hilir tidak akan bertahan lama di dalam ekonomi
digital.
6. Disintermediation
Ciri khas lain dari arena ekonomi digital
adalah kecenderungan berkurangnya mediator (broker) sebagai perantara
terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. Contohnya mediator-mediator
dalam aktivitas ekonomi adalah wholesalers, retailers, broadcasters, record
companies, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan klasik yang menggantungkan
diri sebagai mediator dengan sendirinya terpaksa harus gulung tikar dengan
adanya bisnis internet. Pasar bebas memungkinkan terjadinya transaksi antar individu
tanpa harus melibatkan pihak-pihak lain.
7. Convergence
Kunci sukses perusahaan dalam bisnis
internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam
mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu: computing, communications, dan
content. Komputer yang merupakan inti dari industri computing merupakan pusat
syaraf pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan transaksi
usaha. Adapun produk industri communications yang paling relevan adalah
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sebagai pipa penyaluran data dan
informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Persaingan sesungguhnya terletak
pada industri content yang merupakan jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan
sebuah perusahaan kepada pasar di dunia maya. Ketiga hal di atas merupakan
syarat mutlak yang harus dimiliki dan dikuasai pemakainnya untuk dapat berhasil
menjalankan bisnis secara sukses.
8. Innovation
Aktivitas di internet adalah bisnis 24 jam,
bukan 8 jam seperti layaknya perusahaanperusahaan
di dunia nyata. Keunggulan kompetitif
(competitive advantage) sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukan
seseorang atau perusahaan internet lain sangat mudah untuk ditiru. Oleh karena
itulah inovasi secara cepat dan terus-menerus dibutuhkan agar sebuah perusahaan
dapat bertahan. Manajemen perusahaan harus mampu menemukan cara agar para
pemain kunci di dalam organisasi (manajemen dan staf) dapat selalu berinovasi
seperti layaknya perusahaan-perusahaan di Silicon Valley. Konsep learning
organization patut untuk dipertimbangkan dan diimplementasikan di dalam perusahaan.
9. Prosumption
Di dalam ekonomi digital batasan antara
konsumen dan produsen yang selama ini terlihat jelas menjadi kabur. Hampir
semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen yang
siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis.
Contohnya adalah seseorang yang harus membayar 5 dolar US untuk mendapatkan
akses ke dalam sebuah sistem mailing list. Kemudian yang bersangkutan membuat
sebuah komunitas mailing list dimana setiap anggotanya harus membayar 1 dolar
US kepadanya. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh untung
dari usaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan dikategorikan
sebagai prosumer.
10. Immediacy
Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada
beragam perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilih
perusahaan, mereka hanya menggunakan tiga kriteria utama. Secara prinsip mereka
akan mengadakan transaksi dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasanya
secara cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Mengingat bahwa switching cost di internet sangat mudah dan murah, maka
pelanggan akan terus menerus mencari perusahaan yang paling memberikan benefit
tertinggi baginya. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka
terhadap berbagai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
11. Globalization
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya
batas-batas ruang dan waktu (time and space). Pengetahuan atau knowledge
sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan geografis sehingga keberadaan
entitas negara menjadi kurang relevan di dalam menjalankan konteks bisnis di
dunia maya. Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk melakukan bisnisnya
dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk dan jasanya kepada
masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan ditransfer dan disimpan di
bank yang paling aman dan memberikan bunga terbesar. Segmentasi market yang
selama ini sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan
kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia
maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.
12. Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi digital adalah
terjadinya fenomena perubahan struktur sosial dan budaya sebagai dampak
konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan
kehidupan sehari-hari. Semakin ringkasnya organisasi akan menyebabkan
terjadinya pengangguran dimana-mana, mata pencaharian para mediator (brokers)
menjadi hilang, para pekerja menjadi workoholic karena persaingan yang sangat
ketat, pengaruh budaya barat sulit untuk dicegah karena dapat diakses bebas
oleh siapa saja melalui internet, dan lain sebagainya merupakan contoh fenomena
yang terjadi di era ekonomi digital. Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam
menghadapi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk
(bumerang) bagi kelangsungan hidup perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong Berikan Komentar Anda Tentang Postingan Maupun Blog Ini
Peraturan Blog:
1. Sara dan pornografi
2. Spam Content (Konten Sampah)
3. Penghinaan dan Pelecehan